Bernostalgia Dengan Mie Pangsit Bakso Cak Nan

Seingat saya, terakhir menyantap Mie Pangsit ini pas masih kuliah dulu, sekitar tahun 2007-2008. Wush, ude lama banget, itu pun sewaktu Cak Nan belum pindah ke tempat barunya. Dulu tempatnya sangat kecil & panas, sekarang ude lumayan lebih besar & nyaman. Mama saya pelanggan setia Cak Nan sedari harga 6k sampai sekarang di harga 10k, karena beliau lah saya tau tempat ini.

Karena kebetulan jalur pulang kantor saya searah ke Karang Jawa, hasrat nostalgia saya dengan Mie Pangsit ini sangat menggebu-gebu. Sepulang kantor, di waktu Balikpapan diguyur hujan deras sedari waktu Ashar tadi, saya nekat menerobos hujan yang derasnya sudah agak berkurang ini. Jadi, Warung Cak Nan ini terletak sekitar 500 meter dari gapura Karang Jawa, sebelah kiri.

Yap, sesampai di Warung Cak Nan, rupanya warung ini sedang dijejali para pengunjungnya. Selain menyebabkan galau, ternyata hujan pun bisa menyebabkan warung bakso–mie pangsit mendadak penuh. Setelah berdiri sekitar 10 menit, akhirnya saya bisa duduk juga, itu pun satu meja dengan orang lain.

Setelah memesan, saya pun kembali menunggu, 5 menit bukan lah waktu yang sebentar untuk kondisi perut lapar akut dan badan yang sudah kedinginan ini. Setelah pesanan saya datang, sontak tangan saya langsung saya rapatkan ke mangkuk hangat ini. Uh! Jadi, dinamakan Mie Pangsit Bakso oleh Cak Nan, mungkin karena pentol bakso & pangsit gorengnya yang lebih banyak dari Mie Ayam pada umumnya.

Mie Pangsit Bakso ~ 10k
Rasa Mie Pangsit ini pun tidak berubah sejak terakhir kali kunjungan saya. Hmm, pantas saja pengunjung Cak Nan sebanyak ini. Di mangkuk saya, saya dapati 6 pentol bakso, 1 tahu putih, 3 pangsit goreng, ayam yang nggak terlalu banyak & mie kenyal nikmat yang porsinya pas buat saya. Ah, saya begitu menikmati nostalgia ini. :3

0 comments:

Posting Komentar

 
  • Dapur Balikpapan © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Web Hosting , Blogger Templates and WP Themes